Membangun SMS Gateway pada Ubuntu 10.04 LTS

Pengertian SMS

  • Short Message Service atau biasa disingkat SMS merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (wireless), memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antar teminal pelanggan dengan sistem eksternal, seperti e-mail, paging, voice mail, dan lain-lain.

Transmisi SMS

  • Sifat transmisi SMS yang merupakan short burst membuat jenis aplikasi yang memanfaatkan SMS biasanya berupa aplikasi pengiriman data yang ringkas dan pendek. Sifat perangkat SMS yang mobile dan dapat mengirimkan informasi dari mana saja selama masih dalam cakupan layanan operator, memunculkan aplikasi lapangan dimana informasi-informasi yang dikumpulkan dari lapangan dikirim secara berkala kepada pusat pengolahan informasi.

Keunggulan SMS

  • Teknologi SMS memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah :
  1. Harganya murah.

  2. Merupakan “delivered oriented service“

  3. Dapat dikirim ke banyak penerima sekaligus pada saat bersamaan.

  4. Pesan dapat dikirim ke berbagai jenis tujuan, seperti e-mail, IP, ataupun aplikasi lain.

  5. Kegunaannya banyak, dengan cara diintegrasikan dengan aplikasi content.

Cara kerja SMS

  • Saat kita menerima pesan SMS/MMS dari handphone (mobile originated), pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) yang biasanya berada di kantor operator telepon, baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan. Dengan adanya SMSC, kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal.

Sejarah SMS

  • Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. Pesan itu dikirim dari sebuah komputer ke sebuah telepon seluler dalam jaringan GSM milik operator seluler Vodafone di Inggris.

GAMMU

  • Gammu (GNU All Mobile Management Utilities) merupakan salah satu pustaka atau library opensource yang dibuat sebagai gateway antara handphone dengan perangkat komputer. Aplikasi ini yang akan kita gunakan sebagai SMS Gateway

Kelebihan Gammu

  • Kelebihan Gammu dari tool sms gateway lainnya adalah:

    1. Gammu dapat dijalankan di multiplatform (Windows atau Linux).

    2. Banyak device (handphone / modem ) yang kompatiel dengan Gammu.

    3. Gammu menggunakan database MySQL atau ProgestSQL, sehingga bisa menggunakan interface web-based.

    4. Gammu mensupport banyak koneksi, dari kabel data USB, serial, infrared dan Bluetooth semuanya kompatibel dengan Gammu.

    5. Gammu selalu diupdate versinya (testing release) untuk mempatch bugs yang terdapat di versi yang sebelumnya.

Topologi SMS Gateway

Topologi SMS Gateway

Topologi SMS Gateway

Konfigurasi

  • Kita beranggapan sudah menginstal Ubuntu 10.04 LTS. Langkah selanjutnya kita menginstal Apache2 web server. Apache2 merupakan aplikasi web server yang menunjang PHP. Tentunya kita dapat menggunakan aplikasi web server lainnya, contohnya seperti Lighttpd
    # apt-get install apache2 libapache2-mod-php5

  • Jalankan daemon apache2 dengan perintah : # /etc/init.d/apache2 restart

  • Untuk memastikan apakah instalasi apache2 berhasil, buka web browser dan masukkan URL http://localhost/ pada address bar. Jika berhasil akan muncul tampilan seperti di bawah.

    it works!

    it works!

  • Lalu instal paket mysql-server, ketik : # apt-get install mysql-server

  • Konfirmasi password untuk root, masukkan password yang sama. Tentu saja jika password yang dimasukkan berbeda sebelumnya akan muncul hint sampai password yang dimasukkan benar.

  • Instal paket php5. Paket php5 merupakan paket penunjang phpMyAdmin. Php5 adalah bahasa pemrogaman yang ditujukan untuk membangun sebuah web. # apt-get install php5

  • Instal paket mysql-php5 untuk menjembatani koneksi php ke database MySQL. # apt-get install mysql-php5
  • Instal paket phpMyAdmin. PhpMyAdmin memudahkan untuk memanage database MySQL dan juga bisa untuk memanage SMS Gateway. # apt-get install phpmyadmin
  • Opsi untuk memilih web server apa yang secara otomatis akan dikonfiguarasikan untuk phpMyAdmin. Pilih Apache2 karena sebelumnya kita telah memilih dan menginstal Apache2 sebagai web server.

  • Akan muncul opsi untuk mengkonfigurasikan database untuk phpMyAdmin dengan dbconfig-common. Pilih Yes jika menggunakannya, atau No untuk mengkonfigurasi secara manual.

  • Akan muncul sebuah dialog untuk meminta anda mengisikan password administrative account  yang digunakan pada database MySQL. Masukkan password yang sama ketika anda mengisi password saat menginstal mysql-server

  • Masukkan password untuk phpMyAdmin untuk bisa terkoneksi dengan databse server, jika tidak diisi password akan diisikan secara random. Lalu Konfirmasi password.

  • Untuk menginstal gammu ketik ”# apt-get install gammu gammu-smsd” lalu Enter
  • Sambungkan modem GSM pada PC. Untuk mengetahui apakah handphone tersebut telah terdeteksi oleh komputer, ketikkan perintah ”lsusb”. Jika muncul tampilan seperti di bawah ini, berarti handphone sudah terdeteksi oleh komputer.

    lsusb

    lsusb

  • Untuk mengetahui dimanakah letak port yang terhubung ke handphone ketikkan ”dmesg”. Dalam praktek kali ini port yang terhubung ke handphone Siemens C60 ialah ttyUSB0.

    dmesg

    dmesg

  • Setelah gammu selesai diinstal, ketik ”# gammu-config” di Terminal. Maka akan muncul dialog yang akan kita isi konfigurasinya

    config

    config

  • Karena nantinya kita akan menghubungkan Gammu dengan PHP dan MySQL, maka kita melanjutkan proses edit file /etc/gammu-smsdrc. Lakukan konfigurasi database MySQL sesuai dengan konfigurasi yang terdapat pada sistem MySQL kita.

    smsdrc

    smsdrc

  • Login ke phpMyAdmin dan buat database bernama “sms” untuk meletakkan struktur database Gammu
  • Lakukan proses dump struktur tabel Gammu yang terdapat di /usr/share/doc/gammu/examples/sql/mysql.sql.gz ke database sms

    dump file mysql.tar.gz

    dump file mysql.tar.gz

  • Kini database yang dibutuhkan untuk koneksi ke Gammu telah dibuat. Untuk memastikan handphone/modem sudah dapat terdeteksi dengan baik, kita dapat mengetikkan ”# gammu –identify

    Gammu Identify

    Gammu Identify

  • Untuk memastikan konfigurasi sudah berjalan dengan baik, cek dengan menjalankan service gammu-smsd. # gammu-smsd

    Gammu-smsd service

    Gammu-smsd service

  • Terakhir, uji coba untuk mengirimkan SMS dengan menggunakan Gammu. # gammu –send text notujuan

    send sms

    send sms

Sekian dulu untuk tutorial membangun sms gateway kali ini. Untuk tutorial lebih lanjut dan advance bisa klik di link Google Presentation ini.

Written by : Devi Ari . L

Reference : google.com :p and infoLinux magazine

Cacti, software web based untuk monitoring jaringan

Cacti

Cacti merupakan sebuah software MRTG (Multi Router Traffic Grapher) web based yang menjadi solusi komplit untuk network graphing yang memanfaatkan penyimpanan data RRDTool dan fungsi grafik. Pada umumnya cacti digunakan untuk menampilkan graph dari suatu jaringan kebanyakan parameter bandwitdh used yang di-graph . Tak hanya itu cacti juga bisa menampilkan parameter “ping”, uptime dari sebuah hardware (misalnya server, router, access point, dll). Web Cacti bisa dikunjungi di link ini .

Halaman login cacti

Bagaimana cacti bekerja?

Cacti menggunakan Simple Management Protocol (SNMP) untuk mengirimkan request dengan dua Object Identifiers (OIDs) ke suatu device. Dimana device tersebut harus mengaktifkan SNMP di menu settingnya, akan mempunyai sebuah Management Information Base (MIB) untuk mencari OID yang telah ditentukan. Setelah mengoleksi informasi yang diperlukan SNMP akan mengirim raw data yang telah dienkapsulasi di SNMP protocol. Cacti akan merekam dan menyimpan data dari SNMP di sebuah log yang secara kontinyu. Lalu Cacti membuat file HTML dari log tersebut, dimana file HTML tersebut akan menampilkan secara detail trafik yang digraph dari device di server cacti.

Graphing Traffic of Device

Graphing Traffic of Device

Untuk saat ini saya tidak membahas cara untuk menginstal cacti di sebuah server, akan tetapi saya akan membahas plugin yang sering digunakan untuk membantu memonitoring trafik jaringan.

  1. Plugin Monitor.
    Plugin monitor digunakan untuk menampilkan menu monitor dimana menu tersebut tidak ada secara default di cacti. Plugin monitor membantu kita untuk lebih mempermudah memonitoring jaringan karena semua device yang digraph akan ditampilkan secara keseluruhan di sebuah page. Selain itu fitur dari plugin monitoring ini bisa menampilkan jika ada device yang down (mati / unaccessable) logo komputer yang sebelumnya berwarna hijau akan berubah menjadi merah. Plugin monitor ini juga menampilkan detail mengenai IP address, Ping, Last Fail, dan Availability.

    monitor

    Fitur dari plugin monitor, menampilkan semua device yang digraph

  2. Plugin Realtime
    Plugin Realtime berguna untuk menampilkan graph (ping/trafik) secara realtime, jadi kita bisa melihat trafik yang digunakan dalam real time dengan interval minimal 5 detik – 2 menit.

    Menampilkan trafik bandwitdh secara real time

    Menampilkan trafik bandwitdh secara real time

    written by : Devi Ari .L

Gigabit Wi-Fi: 802.11ac is here: Five things you need to know

Gigabit Wi-Fi, 802.11ac, is officially here, but what does that really mean? Here’s my list of the five things you need to know before you invest in this new wireless technology.

1) 802.11ac is not going to give you a Gigabit of throughput

True, 802.11ac access points working with 802.11ac devices will give you faster data transmission feeds than 802.11n. The Wi-Fi Alliance claims that Wi-Fi Certified 802.11ac can deliver data rates up to more than double those of a typical 802.11n network. Practically speaking the Alliance claims that “this means a network can support simultaneously streaming multiple HD-quality videos to multiple devices.”

80211aclogo-250-100

Fair enough, but in practice you’re not likely to see an 802.11ac reach its theoretical maximum of 1.3 Gigabit per second (Gbps). That’s because the conditions you need to reach that speed requires a laboratory not your office.

To reach the highest speeds you need three data-streams, each of which can run up to 433 Megabits per second (Mbps). A typical 802.11ac access point can support up to eight data streams. Client devices must only support one.

For example, the Samsung Galaxy S4 supports 802.11ac with the Broadcom BCM4335 Wi-Fi chipset. This chipset only supports a single stream so, even in the best of all possible worlds, you’ll only see 433Mbps.

The “unofficial” 802.11ac devices that have been shipping for the last few months, and the first generation of the standard 802.11ac devices aren’t likely to hit these speeds even on a testbed. The fastest speeds here in CNeET/ZDNet land we’ve seen to date came from the NetGear R6300 WiFi Router, which hit a high of 331Mbps.

That’s great, but it’s not gigabit great. It is, however, a lot faster than you’ll see then with any combination of 802.11n gear.

2) Working out the range

802.11ac only supports the 5GHz frequency. The good news about that is that there’s far more room in that frequency spread than there is in the over-used 2.4GHz . The bad news is that a 5GHz signal has less range.

At the same time, 802.11ac has another feature, beam-forming, that gets around the general 5Ghz range problem. For the Wi-Fi access point in your office today, the signal is omni-directional—it forms a communications sphere around the device. With 802.11ac the signal is broadcast directly from the access point (AP) to a specific device and back again.

While no one seems to have published much on what this means, I expect it means that if you’re in an environment with few 802.11ac devices, say eight, you’ll actually see excellent range. But, if you’re in at a convention center with hundreds of 802.11ac devices I suspect you’ll need to be much closer to an AP to get a signal. That said, life is always miserable for Wi-Fi users in hotels and large meetings rooms.

3) Backwards Compatibility

All 802.11ac devices will support older Wi-Fi technologies such as your 802.11n-equipped laptop or even your old 802.11g network bridge. 802.11ac can’t do magic though. For example, if you buy an 802.11ac AP you’ll still be limited to your older devices’ maximum speeds.

Soon, there will be a lot of new gear that supports 802.11ac as clients. If you buy an 802.11ac AP now you’re really buying for future use. It’s not going to do you much good today.

As always you should remember that any network is only as fast as its slowest link. For instance, if you’re buying 802.11ac to improve your Netflix viewing experience and your Internet connect is 10Mbps, it won’t do you a darn bit of good. 802.11n, or even 802.11g, is all you’ll need.

4) AP Channel Conflict Ahoy

Anyone who does any Wi-Fi network management knows that the 2.4GHz range is as crowded as a Best Buy store on Black Friday morning. In theory, you can use up to 14 channels. In practice, to avoid interference, you can only use three or four channels. If you have conflicting channels, you’ll see your network performance go down the toilet. The advantage of 802.11a and 802.11n’s 5Ghz range is that was so much room that you didn’t need to worry about interference. Get worried again.

One of the big ways that 802.11ac gains its speed is by using 80MHz wide channels. In 802.11ac wave two devices–the next generation of 802.11ac, which will start showing up in 2014–the channels will take up 160MHz of frequency. What that means exactly depends on your country, since there are a wide variety of rules on how the 5GHz range can be used. But, in the United States that means 802.11ac will have at most five available channel selections. When 802.11ac second-wave appears it will go down to one or two.

80211acChannels
The 5GHz frequency range is messy, and using it is only going to get a lot messier as 802.11ac continues to evolve. (Credit: Cisco)

In other words, network administrators should start working out now where they’ll be placing 802.11ac APs, because once more you’ll need to be wary of fouling up performance because of AP interference. And, let’s not talk about that business on the floor below you that’s always munging up your network.

5) 802.11ac requires additional infrastructure

I know, you thought 802.11ac would let you get rid of some of your Gigabit wiring. Nope. Not going to happen. First, as I already explained you’re not really going to get Gigabit speeds out of 802.11ac.

Second, and what many people don’t know, is that second-wave 802.11ac APs will require two, not one, Gigabit Ethernet ports. That just doubled your need for switch ports and cable runs. Oh boy!

Sure, you can get by with one port for now, but remember you’re not really going to have that many 802.11ac clients in 2013. Next year is when they’ll start showing up in large numbers and that’s when the second wave 802.11ac APs will be appearing.

So, you can forget about doing a drop and replace for your existing 802.11g/n network APs. You won’t be able to do it. Look on the bright side: Even with the next generation of 802.11ac you probably won’t need to back them up with 10Gbps up-links.

What all this means is that Gigabit Wi-Fi isn’t really here. Faster Wi-Fi is but it’s not really going to take off until 2014 and when it does come deploying it is going to be expensive. I foresee all of us using 802.11n Wi-Fi for years still to come. 802.11ac is not going to roll out quickly.

source : http://www.zdnet.com/the-five-things-you-need-to-know-about-gigabit-wi-fi-802-11ac-7000017112/ (By Steven J. Vaughan-Nichols)